Rabu, 11 Maret 2015

puisi narasi

MASA KRITIS
Karya : Mohamad Nurwahyudi (BAHTRA 2013 C)

Di bawah pimpinan para koruptor, Di tanah negeri berlambang burung perkutut, Rakyat minta kesejahteraan merata, Menunggu sepajang sejarah, Sepanjang tahun penuh janji, Meletus bom waktu, Boom !
fantastis, sungguh menghanyutkan

Ada kesaksian di tembak mati di tengah- tengah demonstran di anggap pahlawan kesiangan, dan  anak- anak berdiri  disetiap perempatan sambil bertepuk tangan lalu  mengetuk kaca jendela mobil.

Para pelacur kehilangan penghasilan, Ekonomi anjlok, manipulasi dollar naik tinggi, ibu- ibu antri sembako, Para tengkulak sibuk menyimpan harta karun dan petani termangu menatap asing jaman

Aku disini tak mampu lagi membaca, Lantaran tv selalu pertontonkan perdebatan basi, Malam  membawa kabar mencekam, Dari  berbagai penjuru, Peluru meletus seperti  siluman, tar tar tar !

Dalam gedung ambruk tubuh- tubuh telanjang, Tanpa kepala hangus terbakar, Tanpa identitas, tanpa pertanggung jawaban, Tubuh- tubuh masuk ruang otopsi, Jadi bahan praktek mahasiswa kedokteran, Kaki- kaki berlari saling berkejaran menembus gang- gang sempit bersembunyi di balik sudut- sudut kota.


Asap hitam menutupi langit, Air mata memuka agama kering membeku, Bendera setengah tiang berkibar- kibar siang bolong, Berita koran pagi sudah bercak darah, Jika aparat dan politikus berpuisi, Tentu tidak jatuh korban, Sejenak cooling down, Rakyat mengheningkan cipta, Ketika bentrokan jadi rawan, Puisi di tengah- tengah masa, Menjelma saksi, Menjadi kesadaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar